Rabu, 18 Maret 2015

Ketika Rodamu Berada Pada Titik Terendah

Diposting oleh Dina Nur Aina di Rabu, Maret 18, 2015 0 komentar
Halo, sekian lama vakum dari dunia blog ini. Kembali saya ingin mengungkap kembali isi hati yang tidak terkendali ini. Yea sejak ujian sekolah SMP saya belum posting apapun lagi. Ya maklum ya anak SMA sekarang, kegiatan makin komplit aja.
Kali ini ya, ditengah kebaperan jiwa ini sekaligus kangen saya akan membahas tentang.......
"ketika rodamu berada di titik terendah"
apaan tu maksutnya?
Ah, baiklah saya mulai. Seiring berjalannya jarum jam yang semakin terasa cepat, bertambah pula waktu yang telah kita lewati. Hal ini berbandung lurus dengan masalah-masalah hidup yang akhirnya akan membentuk suatu kenangan yang manis. Pasti pernah, di usia sejenis ini (re: anak punya KTP baru) merasakan hidup yang makin berat saja. Merasa bahwa hidup ini layaknya beban yang harus kita bertanggung jawabkan. Merasa buat apalagi saya berada disini. Merasa tak pantas lagi untuk berpijak disini. Memang benar, saya sendiri sering mengalaminya.
Ketika itu, kemungkinan terbesar yang sering kita lakukan hanyalah berkeluh kesah, menggerutu, dimana disebut "sambat" di bahasa Jawa. Daan faktanya sambat yang terpendam akan terkeluarkan berupa postingan di social media, hal ini menimbulkan penafsiran berbeda-beda tiap orang. Yang akan terjadi malah banyak timbulkan kekepoan yang mengakibatkan tanggapan yang tidak mengenakkan. Yay kawan sesungguhnya sambat hanyalah mengurangi kegelisahan saja tidak meleburkan sepenuhnya. Nikmat semata yang menghasilkan resiko. Kamu sendiri akan merasakan iyuh maksimal ketika orang terdekatmu sambat melulu, bawaannya pengen ngebungkam mulutnya pake selotip tebel lalu menceramahinya panjang lebar layakya ustad dan psikiater kelas atas.
Ketika rodamu berada pada titik terendah, cobalah untuk mengambil air wudhu, usapkan cairan bening itu lalu ambilah alat solatmu, maka akan ingatlah kamu kepada Yang Maha Kuasa yang senantiasa bersamamu apapun keadaannya. Curahkanlah kepadaNYA semua sambatmu. Yang akan selalu mendengarkanmu tanpa lelah maupun kesal. Percayalah Dia akan menjawab semua keluh kesahmu dengan hadiah luar biasa yang tak terduga.
Selanjutnya belajarlah untuk memanage hati, bagaimanapun perasaan kesal yang tercipta itu hadir karena suasana hati yang tidak enak. Susah memang, tapi inilah proses kedewasaan. Proses kamu untuk membuat hatimu kebal akan segala yang biasa terasa menyakitkan. Mencoba beranggapan bahwa semua ini merupakan kewajiban, merupakan langkah-langkah yang memang sudah seharusnya kita jalani. percayalah kamu tidak sendirian . kamu bukanlah yang terberat.
 

Nirvana Corner ツ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea