Senin, 30 Januari 2012

Kisah Pensil dan Penghapus (renungan)

Diposting oleh Dina Nur Aina di Senin, Januari 30, 2012
Selamat sore kawan-kawanku. 
Kembali lagi dengan saya DNA yang ingin berbagi kisah atau mungkin bisa disebut renungan kembali kepada kawan-kawan semua. 
Kali ini bukan renungan soal “cowok” melainkan sebuah renungan kepada kedua orang tua kita tercinta:’)


Mungkin kalian semua melihat perbedaan pada postinganku kali ini? Hehe. 
Karena apa? Karena aku akan menjadi seseorang yang tidak stabil atau tepatnya kita sebut labil dan berubah-ubah
Semuai konteksnya maksutku:’) kali ini aku tidak akan “beralay-alay” “bermanja-manja” bahkan mengatakan kata yang kotor dan tidak layak diperbincangkan khususnya di dunia maya yang penuh kontroversi ini:D




Langsung saja,
Kita simak bersama-sama renungan kepada kedua orang tua yang telah membesarkan kita merawat kita menyayangi kita selama ini:)

Pensil              : "Maafkan aku Penghapus"


Penghapus       : "Maafkan aku?? untuk apa Pensil?? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku”


Pensil              : "Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka, Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada disana untuk menghapusnya, Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu, Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat"

Penghapus       : "Hal itu memang benar, Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan, Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu, Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan, Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru, Aku sungguh bahagia dengan peranku, Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir, Aku tidak suka melihat dirimu bersedih"


Si Penghapus adalah Orang Tua kita
Si Pensil adalah diri kita sendiri

Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya
Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil
(Bertambah tua dan akhirnya meninggal)

Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru 
(suami atau istri ketika dewasa),

Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap 
anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih


"Hingga saat ini

Kita semua masih menjadi Si Pensil
Hal itu sangat menyakitkan diri
Melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "Kecil" dan "Kecil" seiring berjalannya waktu

Kelak suatu hari
Yang tertinggal hanyalah "Serutan" si penghapus
Segala kenangan yang pernah kita lalui dan miliki bersama mereka"



Marilah teman-teman semua. Sayangilah, hormatilah, cintailah kedua orang tua kita. Asal kalian ketahui, jasa mereka besar dan tiada putus-putusnya sepanjang masa :)
Akhir kata cukup sekian postinganku kali ini bila banyak kesalahan mohon maaf:)
Selamat soree kawankuu:D

0 komentar:

Posting Komentar

 

Nirvana Corner ツ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea